Foto: Bagian plafon kantor Gubernur NTT ketika runtuh, Minggu (28/1)
Kupang, kriminal.co – Sungguh tak disangka Kantor Gubernur NTT yang belum setahun digunakan, serta baru diresmikan Presiden RI, Joko Widodo harus runtuh bagian plafonnya.
Sangat disayangkan, pasalnya gedung bermegah yang dibangun menggunakan anggara sebesar Rp 170 miliar harus hancur seperti demikian.
Paul Sinlaeloe salah satu pengurus PIAR NTT, kepada wartawan Minggu (28/1) menegaskan bahwa dengan adanya kejadian itu, diduga kuat pekerjaan Kantor Gubernur NTT dilakukan asal-asalan.
Jika, kata Paul, dengan anggaran sebesar Rp 170 miliar, gedung itu masih berdiri kokoh dengan atribut yang ada. Namun, anehnya belum setahun digunakan dan baru saja diresmikan oleh Presiden RI harus hancur berantakan demikian.
“Saya duga kerjanya cuman asal-asalan sehingga cepat rusak begitu masa anggaran Rp 170 miliar belum apa-apa sudah hancur,”kata Paul.
Melihat kondisi tersebut, tegas Paul, dalam proses perencanaan hingga pekerjaannya diduga berindikasi korupsi, sehingga kualitas pekerjaan sedemikian rendahnya.
Paul meminta penegak hukum baik pihak kepolisian maupun Kejaksaan segera melakukan penyilidikan atas Kantor Gubernur NTT karena diduga berindikasi korupsi.
“Kalau bisa jaksa atau polisi segera periksa gedung lalu panggil kontraktornya untuk diperiksa karena diduga ada indikasi korupsi baik dari perencanaan hingga proses pekerjaan “pinta Paul.(che)