Kupang, Kriminal.co – Kejaksaan Tinggi Nusa Tenggara Timur (Kejati NTT), kini sedang mendalami temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Perwakilan NTT senilai Rp. 50 miliar tahun 2020 tertanggal 14 Januari pada Bank NTT.
Ditegaskan Kajati NTT, Dr. Yulianto, S. H, M. H bahwa pengelolaan keuangan keuangan pada Bank NTT saat ini sedikit baik namun pengelolaan keuangan pada Bank NTT di tahun – tahun sebelumnya sangat buruk.
“Soal temuan BPK RI Perwakilan NTT senilai Rp. 50 miliar pada Bank NTT sudah kami tindaklanjuti dengan lakukan pemeriksaan. Soal pengelolaan keuangan saat ini sedikit baik tapi di tahun – tahun sebelumnya sangatlah buruk,” kata Kajati NTT, Dr. Yulianto, S. H, M. H saat konfrensi pers di Kejati NTT, Kamis (22/07/2021).
Menurut Kajati, pengelolaan keuangan pada Bank NTT di tahun sebelumnya buruk terbukti dengan adanya kasus korupsi pada Bank NTT Cabang Surabaya senilai Rp. 128 miliar dan pada KCU Bank NTT senilai Rp. 5 miliar.
Ditegaskan Kajati NTT, Kejaksaan Tinggi (Kejati) NTT mendampingi Bank NTT hanya khusus pada bidang Perdata dan Tata Usaha Negara (DATUN) melalui Jaksa Pengacara Negara (JPN) sedangkan untuk pidana lainnya tidak didampingi.
Kajati NTT kembali menegaskan bahwa dirinya memiliki komitmen untuk membersihkan Bank NTT dari oknum – oknum yang berperilaku buruk. Hal ini, sama seperti janji dirinya saat pertama kali kembali bertugas di NTT sebagai Kajati NTT.
“Sejak awal saya sudah komitmen bahwa akan menbersihkan Bank NTT dari orang – orang yang berperilaku buruk. Karena Bank NTT adalah milik rakyat NTT. Saya akan berbuat yang terbaik untuk Bank NTT,” tegas Kajati.
Untuk diketahui bahwa terkait dengan temuan BPK RI Perwakilan NTT senilai Rp. 50 miliar, tim penyidik Tipidsus Kejati NTT telah memeriksa Direktur Utama (Dirut) Bank NTT, Alex Riwu Kaho dan mantan Dirut Bank NTT, Eduardus Bria Seran.
Keduanya diperiksa oleh tim penyidik Tipidsus Kejaksaan Tinggi Nusa Tenggara Timur (Kejati NTT) pada 9 Juli 2021 lalu. Untuk Dirut Bank NTT, Alex Riwu Kaho diperiksa sejak pukul 10 : 00 wita hingga pukul 16 : 00 wita (8 jam).
Dirut Bank NTT, Alex Riwu Kaho sebelumnya dalam konfrensi pers menegaskan bahwa mengenai temuan BPK RI Perwakilan NTT tanggal 14 Januari 2020 terkait investasi di PT. Sunprima Nusantara Pembiayaan Finance.
Menurut Alex, dirinya memberikan apresiasi atas keterbukaan informasi saat ini. Namun keterbukaan informasi, mestinya diimbangi dengan mekanisme
pemberitaan yang berimbang, cover both side, sesuai dengan etik jurnalistik agar tidak menyebabkan fitnah dan pembohongan terhadap publik.
“Kami perlu meluruskan bahwa terkait temuan ini, sudah ada putusan dari Pengadilan Niaga, yang bertanggungjawab memeriksa, mengadili dan memberi putusan terhadap perkara kepailitan dan penundaan kewajiban dan pembayaran utang. Bahwa diserahkan ke kurator untuk penyelesaian masalah tersebut dan sejauh ini, kurator sedang bekerja, mengidentifikasi aset dan juga piutang untuk penyelesaian kewajiban,” kata Alex.
Besar harapan manajemen, agar masalah ini segera tuntas. Kiranya dengan kesamaan visi dan misi, mari kita membangun dan membesarkan Bank NTT, menuju Super Smart Bank untuk NTT Maju.(che)