Foto: Gedung SMKN 8 Kupang
Kupang, kriminal.co – Saat ini tim penyidik Tindak Pidana Khusus (Tipidsus) Kejari Kota Kupang, sedang gencarnya untuk menuntaskan kasus dugaan korupsi Dana Alokasi Khusus (DAK) bidang pendidikan untuk SMA dan SMK Tahun Anggaran 2015 senilai Rp 10.170.214.000.
Pasalnya, kasus dugaan korupsi Dana Alokasi Khusus (DAK) bidang pendidikan untuk SMA dan SMK Tahun Anggaran 2015 senilai Rp 10.170.214.000, kini ditingkatkan statusnya dari penyelidikan menjadi penyidikan.
Kasi Pidsus Kejari Kota Kupang, Fredix Bere kepada wartawan, Sabtu (24/2) mengaku bahwa setelah menerima hasil perhitungan dari ahli Politeknik Negeri Kupang (PNK), tim penyidik Tindak Pidana Khusus (Tipidsus) Kejari Kota Kupang kembali memeriksa sejumlahkepala sekolah di Kota Kupang.
Dijelaskan Fredix, pemeriksaan terhadap para kepala sekolah baik itu tingkat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) sejak Rabu 21 hingga Jumat 23 Februari 2018 lalu.
Dalam pemeriksaan itu, lanjut Fredix, sedikitnya sembilan (9) orang kepala sekolah untuk tingkat SMK dan SMA telah diperiksa oleh tim penyidik Tipidsus Kejari Kota Kupang.
Diungkapkan Fredix, dari sembilan (9) kepala sekolah itu yang telah diperiksa penyidik Tipidsus Kejari Kota Kupang diantaranya, SMA El Tari, SMKN 8 Kupang, SMA 9 Kupang serta beberapa kepala sekolah.lainnya.
“Sejauh ini sudah 9 kepala sekolah yang kami periksa terkait kasus DAK di Kota Kupang. Seingat saya itu Kepala Sekolah SMK 8 Kupang atas nama Yeskiel Ledoh. Dan, kami akan panggil lagi kepala sekolah lainnya untuk diperiksa,”terang Fredix.
Fredix menambahkan, sejauh ini tim penyidik Tipidsus Kejari Kota Kupang telah meminta secara resmi kepada BPKP Perwakilan NTT untuk dilakukan perhitungan kerugian negara dalam kasus DAK pendidikan di Kota Kupang.
Ditegaskan Fredix, tim penyidik Tipidsus Kejari Kota Kupang memastikan bahwa kasus DAK dibidang pendidikan akan dituntaskan ditahun 2018 ini.(che)
