Kupang, Kriminal.co – Jumat (18/12/2020) Kejaksaan Tinggi Nusa Tenggara Timur (Kejati NTT) menggelar natal Oekumene yang dipimpin oleh Pdt. Yandri Manobe dan Rm. Valens Boy yang berlangsung di Gereja Agape di Kupang.
Natal Oekumene yang digelar oleh Kejati NTT melibatkan tiga pegawai Kejaksaan yakni Kejati NTT, Kejaksaan Negeri Kabupaten Kupang dan Kejaksaan Negeri Kota Kupang.
Natal oekumene yang berlangsung sekitar dua jam itu, berlangsung secara hikmat. Natal Oekumene tersebut dihadiri, Wakajati NTT, Fredy Rontu, S. H, MH, Kajari Kabupaten Kupang, Shirley Manutede, S. H, MH, Kajari Kota Kupang, Max Oder Sombu, S. H, MH dan Asisten Pengawasan Kejati NTT.
Usai perayaan natal oekumene, Wakajati NTT, Fredy Rontu dalam sambutannya mengatakan meskipun dalam situasi Covid – 19 ini, Natal Oekumene tetap dilakukan dan ini merupakan suatu kebanggaan bagi Kejati NTT khusus bagi dirinya sebagai Wakajati NTT.
Dikatakannya, Natal Oekumene yang digelar ini merupakan untuk pertama kali bagi dirinya merayakan perayaan Hari Raya Natal bersama seluruh pegawai dari Kejati NTT, Kejari Kabupaten Kupang dan Kejari Kota Kupang.
Ditegaskan Fredy, dengan perayaan natal Oekumene yang digelar ini menunjukan jati diri atau identitas diri kita sebagai umat kristiani meskipun dalam situasi pandemi Covid – 19.
“Sebagai orang kristen kita harus bangga karena kita telah menunjukan jati diri kita sebagai umat kristiani dan patut berbangga diri meskipun dalam situasi Pandemi Covid – 19, dengan hati yang teguh kita merayakan natal oekumene,” katanya.
Diharapkan Wakajati NTT, seluruh harapan kita di tahun 2020 ini, kita doakan agar dikabulkan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa. Dan, doakan bangsa kita dalam masa natal ini agar Covid – 19 segera berlalu.
“Kita tetap percaya pada Tuhan bahwa situasi Covid – 19 ini akan segera berlalu. Jangan lagi ada keraguan didalam hati kita,” kata Fredy.
Rm. Valens Boy dalam kesempatan itu juga mengakui bahwa perayaan natal kali ini sedikit berbeda dari tahun sebelumnya. Namun, sebagai umat manusia janganlah bergantung pada waktu dalam merayaan natal.
Dilanjutkan Rm. Valens, lisensi dari natal yakni kehadiran Yesus untuk menyelamatkan umat manusia. Untuk itu, meskipun dalam situasi covid – 19 ini, kiranya menjadi kekuatan bagi umat manusia dalam menjalankan kehidupan dan merayakan natal.
Terkait dengan perayaan, menurut Rm. Valens, hakekatnya berkaitan dengan keselamatan. Namun, yang terpenting adalah bagaimana umat manusia merayakan natal ini dengan hati yang bersih dan tulus.
“Hakekatnya adalah keselamatan dan perayaan berkaitan dengan penyelamatan terhadap umat manusia. Untuk itu, yang paling penting adalah bagaimana sebagai manusia kita merayakan dengan hati yang tulus dan bersih,” kata Rm. Valens Boy.
Ditambahkan Pdt. Yandri Manobe bahwa perayaan natal oekumene yang digelar oleh Kejati NTT sangatlah baik adanya. Karena secara jujur manusia mengakui bahwa Tuhan datang untuk seluruh umat manusia didunia ini.
Menurut Pdt. Yandri, perayaan natal tidak perlu dilakukan dengan cara yang mewah namun yang terpenting adalah nilai – nilai kedamaian yakni berdamai dengan sesama umat manusia, Tuhan dan diri kita sendiri sehingga bisa menyatu.
“Jangan utamakan pesta pora dalam merayakan pesta natal yang terpenting adalah bagaimana kita memaknainya karena sebagai umat manusia harus diakui bahwa kita adalah orang berdosa,” kata Pdt. Yandri.
“Yang terpenting bahwa harus bersyuku bahwa Tuhan sendiri yang mencari umat-Nya sendiri. Bukan, manusia yang mencari Tuhan dalam perayaan natal,” tambah Pdt. Yandri.
Dalam kesempatan itu Pdt. Yandri Manobe berpesan, janganlah merayakan natal dengan pesta pora namun maknai natal sehingga kedamaian terjadi didalam hati sendiri, damai bersama Tuhan dan sesama umat manusia.
Sedangkan Rm. Valens Boy berpesan bahwa kiranya dengan perayaan natal kali ini iman kita semakin diteguhkan untuk membentuk harapan kita akan kebaikan dan keselamatan. Dan, praktisnya menaburkan kebaikan serta keselamatan.(che)