Kupang, kriminal.co – Hingga saat ini tim intelejen Kejaksaan Tinggi (Kejati) NTT, masih terus melakukan pendalaman atas ambruknya plafon Kantor Gubernur NTT beberapa waktu lalu.
Pasalnya, gedung Sasando yang menjadi kebanggan masyarakat NTT yang dibangun dengan anggaran Rp 164 miliar harus ambruk hanya karena faktor alam (angin) semata.
Dalam kasus itu, tim penyelidikan Kejati NTT telah memeriksa sejumlah oknum sebagai saksi diantaranya, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan beberapa orang lainnya.
Asisten Intelejen ( As Intel) Kejati NTT, Bambang Setyadi yang ditemui di Kantor Kejati NTT, Senin (10/4) mengaku bahwa sejauh ini tim intelejen masih dilakukan pendalaman atas ambruknya plafon Kantor Gubernur NTT.
“Tim masih lakukan pendalaman atas ambruknya plafon kantor gubernur ntt beberapa waktu lalu,”ujar Bambang.
Menurut Bambang, sejauh ini belum bisa dipastikan statusnya seperti apa, pasalnya masih dilakukan.Pengumpulan Bahan dan Keterangan (Pulbaket) oleh tim intelejen Kejati NTT.
Untuk diketahui, dalam kasus itu Kejati NTT telah memeriksa Direktur Utama (Dirut) PT. Bina Karya, Ir. Kaerudin.
Ir. Kaerudin yang dikonfirmasi mengaku bahwa dirinya dipanggil untuk diperiksa terkait pembangunan Kantor Gubernur NTT senilai Rp 164 miliar yang dikerjakan oleh PT. Waskita Karya.
“Iya benar. Saya dipanggil untuk dimintai keterangan soal pembangunan Kantor Gubernur NTT yang dikerjakan oleh PT. Waskita Karya,”kata Kaerudin.
Namun, lanjut Kaerudin, soal pekerjaan Kantor Gubernur NTT sebaiknya ditanyakan ke PT. Waskita Karya khususnya kepada Kepala Proyek PT. Waskita Karya, Diaz Semara.
“Untuk lebih jelasnya tanya.langsung saja ke.Pak Diaz Semara,”ujar Kaerudin singkat.(che)