Home Kota Kupang Lasarus Jehamat : Apakah Ini Cibiran Untuk Jaksa???

Lasarus Jehamat : Apakah Ini Cibiran Untuk Jaksa???

230
0
SHARE

Kupang, Kriminal.co – Pengukuhan Bank NTT sebagai Bank Sehat oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) NTT yang dirayakan dalam pesta pora oleh para pejabat NTT di Pulau Semau, Jumat (27/08/2021) ditengah pandemi Covid – 19 menjadi polemik bagi masyarakat.

Hal ini membuat masyarakat NTT turut angkat bicara melalui jejaring sosial melalui Facebook (FB) yang ditulis oleh beberapa akun dalam group facebook maupun akun pribadinya.

Namun, berbeda dengan Lasarus Jehamat Dosen Fisip Undana Kupang, melihat bahwa pesta pora terkait pengukuhan Bank NTT sebagai Bank Sehat oleh OJK NTT dilihat sebagai sindiran halus kepada Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) NTT, Dr. Yulianto, S. H, M. H.

Lasarus Jehamat kepada wartawan, Sabtu (28/08/2021) menegaskan bahwa ini merupakan sindiran halus yang dilakukan oleh Bank NTT melalui pesta pora yang digelar di Pulau Semau, Jumat (27/08/2021) kemarin.

Dengan kata lain, lanjut Lasarus, Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) NTT, Dr. Yulianto, S. H, M. H, ditantang untuk membuktikan letak kesalah Bank NTT pada temuan BPK RI Perwakilan NTT tertanggal 14 Januari 2020 lalu.

“Kalau menurut saya, ini merupakan bentuk sindiran halus Bank NTT kepada penegak hukum khususnya Kajati NTT, Dr. Yulianto, S. H, M. H. Kajati NTT ditantang untuk membuktikan kesalahan Bank NTT terkait temuan BPK RI Perwakilan NTT,” ungkap Lasarus.

Menurut Lasarus, pesta pora yang dilakukan oleh para pejabat terkait pengukuhan Bank NTT sebagai Bank Sehat, merupakan bentuk kontra narasi yang dibangun untuk menunjukan bahwa Bank NTT sedang sehat meskipun terjadi temuan BPK RI Perwakilan NTT senilai Rp. 50 miliar pada tanggal 14 Januari 2020 lalu.

“Padahal yang disebut sehat itu bukan pada saat mereka berkumpul dan mengadakan pesta pora. Model kontra narasi itu keliru. Seharusnya Bank NTT tunjukan bahwa temuan BPK RI itu salah soal Rp. 50 miliar,” tegas Lasarus.

“Saya tantang Bank NTT untuk buktikan bahwa temuan BPK RI Perwakilan NTT senilai Rp. 50 miliar tanggal 14 Januari 2020 lalu itu keliru,” tambah Lasarus.

Lasarus kembali menegaskan bahwa Bank NTT saat ini sedang membusungkan dada sambil mengatakan bahwa para jaksa dimana letak kesalahan Bank NTT. Hal ini dibuktikan dengan adanya penghargaan oleh OJK NTT bahwa Bank NTT adalah Bank Sehat.

Menurut Lasarus, bahwa pesta pora yang dilakukan atas pengukuhan Bank NTT sebagai Bank Sehat merupakan suatu cibiran serta sindiran halus kepada para jaksa khususnya Kajati NTT, Dr. Yulianto, S. H, M. H. Pasalnya, OJK telah menyatakan bahwa Bank NTT merupakan Bank Sehat.

“Kalau saya lihat bahwa ini merupakan sindiran halus dan cibiran kepada para jaksa. Secara tidak langsung Bank NTT mau mengatakan bahwa hai para jaksa dimana letak kesalahan kami. Tolong tunjukan,” ungkap Lasarus.

Untuk itu, lanjut Lasarus, masyarakat NTT mendukung langkah Kajati NTT, Dr. Yulianto, S. H, M. H, dalam menuntaskan penyelidikan atas kasus dugaan korupsi senilai Rp. 50 pada Bank NTT yang menjadi temuan BPK RI Perwakilan NTT tertanggal 14 Januari 2020 lalu.(che)

Komentar Anda?

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here