Kupang, Kriminal.co – Ratusan umat Katholik St. Fransiskus Xaverius Naimata sejak pagi pukul 07:00 wita memenuhi lokasi jalan untuk mengikuti ibadat jalan salib untuk memperingati kisah sengsara Yesus di bukit Golgota.
Ibadat jalan salib ini dikuti ratusan umat Katholik St. Fransiskus Xaverius Naimata dengan menempuh jarak hingga 3 kilo meter. Meskipun jarak yang cukup jauh dan panas matahari di pagi hari tidak menyusutkan semangat umat untuk mengikuti ibadat jalan salib.
Jalan salib pada Jumat (19/4) ini memperingati 14 kisah perjalanan menuju bukit golgota hingga wafat di kayu salib. Umat nampak kusuk dan tenang dalam proses jalan salib ini.
Pada perhetian ke – 12, ketika Yesus di salibkan sebagian besar umat tampak meneteskan air mata sambil menundukan kepala untuk berdoa. Pada perhetian ke – 12 ini, umat tampak tenang tanpa mengeluarkan sepatah katapun sambil berdoa.
Okto usai jalan salib untuk memperingati jalan salib ini mengaku bahwa ini merupakan perayaan untuk memperingati kisah sengsara Yesus menuju bukit Golgota.
“Ini peringatan akan kisah sengsara Yesus menuju bukit Golgota,” ujarnya.
Ketika ditanya mengapa pada perhentian ke – 12 dirinya meneteskan air mata, dia mengaku bahwa pada titik itulah kisah sengsara Yesus paling puncak karena dosa umat manusia.
Ditambahkannya, air mata ini tidak seharga dengan pengorbanan Yesus untuk umat manusia didunia. Yesus disalibkan dan wafat di salib bukan karena berbuat dosa namun karena atas cinta-NYA kepada manusia.(che)
