Foto: Meridian Dewanta Dado, SH
Kupang, kriminal.co – Koordinator Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) NTT, Meridian Dewanta Dado membeberkan beberapa penggunaan dana Bantuan Sosial (Bansos) NTT semasa kepemimpinan Mantan Gubernur NTT, Frans Lebu Raya.
Koordinator TPDI NTT, Meridian Dewanta Dado ketika menghubungi medis ini mengaku bahwa pengelolaan keuangan pada masa kepemimpinan Gubernur Frans Lebu Raya sangatlah amburadul.
Pasalnya, berdasarkan hasil pemeriksaan BPK perwakilan NTT ditemukan adanya kerugian negara hingga Rp 15, 511 miliar.
Ditegaskan Meridian, dana Bansos yang yang seharusnya diperuntukan untuk kesejahteraan masyarakat NTT justru salah dipergunakan. Dana tersebut bukannya dipergunakan untuk kesejahteraan rakyat justru digunakan untuk kepentingan Frans Lebu Raya dan kawan – kawannya.
Disebutkan Meridian, dana Bansos semasa jabatan Frans Lebu Raya (FLR) diantaranya menyewa.pesawat ke Kabupaten Flotim sebesar Rp 27, 9 juta, sewa pesawat ke Kabupaten Rote dan Sumba Timur senilai Rp 46 juta. Serta, menyewa Helikopter ke Kabupaten TTU senilai Rp 14 juta.
Dilanjutkan Meridian, bukan saja itu pada tahun 2010 lalu dana Bansos juga digunakan untuk perjalanan dinas ke Jerman dan China. Untuk ke Jerman digunakan anggaran sebesar Rp 166, 4 juta dan China sebesar Rp 27, 2 juta.
Bahkan ditemukan adanya penyaluran (pengiriman) tanpa jelas sebesar Rp 603, juta serta dana sebesar Rp 13, 3 miliar tanpa pertanggun jawaban yang jelas dan pengelontoran dana tanpa dokumen yang memadai sebesar Rp 6, 5 miliar.
Tidak sebatas itu saja, lanjut Meridian, diduga kuat adanya penyalagunaan kekuasaan oleh penguasa provinsi NTT dalam pengelolaan dana Bansos NTT bahkan diduga kuat syarat akan kepentingan.
“Kami menilai bahwa semasa jabatan Gubernur NTT, Frans Lebu Raya amburadulnya pengelolaan dana Bansos NTT,” kata koordinator TPDI wilayah NTT ini.
Lanjut Meridian, dalam pengelolaan dana Bansos NTT diduga kuat sebanyak 55 anggota DPRD NTT periode 2009 – 2014 turut keciprat dana Bansos NTT ditahun anggaran 2010 lalu.
Menurut Meridian, masyarakat NTT perlu mengetahui nama – nama anggota DPRD NTT periode 2009 – 2014 yang diduga kuat menerima dana Bansos NTT diantaranya Drs. Ibrahim Agustinus Medah, Nixon P.Y.A. Messakh, SH, Pdt. Samuel Victor Nitti, M.Th, Nelson O. Matara, S.IP, Marthen Kaseh, BE, Drs. Liebert Samuel Foenay, MS, Somie Anugrah Pandie, M.Div, MM, Markus Imanuel Nubatonis, A.Md, Daud Saleh Ludji, S.Pd, Jimmi W.B. Sianto, SE, Alfridus Bria Seran, ST, Anselmus Tallo, SE, Hironimus Tanesib Banafanu, S.IP, Ferry Kase, SH, Armindo Soares Mariano, Drs. Antonius Timo, Stanis Tefa Mathaus, SH, Alexander Kase, S.Th, Willem Nope, SH, Drs. Herman Hendrik Banoet, MSi, Alfred Baun, Ir. Emilia Juliana Nomleni, Drs. Hendrik Rawambaku, M.Pd, Drs. Hugo Rehi Kalembu, Drs. John Umbu Deta, Antonius Landi, Dra. Rambu Asana Marisi, Abraham Litinau, Robertus Li, SH, Drs. Agus NG. B. Dapadeda, Emilianus Charles Lalung, SS, Pata Vinsensius, SH, Drs. Stanislaus Ngawang, MM, Servatius Lawang, SH, MM, Drs. G. Fransiskus Nahas, Yohanes Halut, S.TP, Drs. Tobias Wanus, Drs. Antonius Ugak, M.Si, Drs. Syukur Yosef, Drs. Paulus Moa, Drs. Paulinus Domi, Drs. Blasin Kristoforus, Kornelis Soi, SH, Drs. Benyamin Mulla Wodon, Drs. Kasintus Proklamasi Ebu Tho, Drs. Petrus Rego Sole, Ir. Oswaldus, M.Si, Anggela Merci Piwung, SH, H. Zainal Abidin Thayib, SE, Drs. Jhon Thomas Blegur, Viktor Mado Watun, SH, Gabriel Suku Kotan, M.Si, Trisna Liliyani Dano, SS, Drs. Syahlan Kamahi, MM dan Gabriel Abdi Kesuma Beri Binna.
Hingga berita ini diturunkan Mantan Gubernur NTT, Frans Lebu Raya dan ke – 55 anggota DPRD NTT periode 2009 – 2014 belum bisa dikonfirmasi.(che)